Pengertian individu
Oleh Anwar Bahir S 1006757322
Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka
dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau
spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu
aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek
aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak
aspek lainnya.
Berkaitannya antar individu
dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermakna manusia apabila pola
tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampao pada
dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam
proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi
kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan
kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola
pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga
mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan
mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi
merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri
memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan,
interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat
diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan
berhubungan.
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut
ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya
sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia
individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam
bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam
kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut
menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan
lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat
proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat
berdasarkan individu itu sendiri.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu
Pengertian Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI
(1998) :Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan salingketergantungan.
Menurut Salvicion dan Ara Celis
(1989) :Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan sertamempertahankan suatu kebudayaan.Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil dari masyarakat. Terdiri
atas 2 orang atau lebih. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah. Hidup
dalam satu rumah tangga. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. Berinteraksi
diantara sesama anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran
masing-masing diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
1.
Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai
dari pernikahan, yang dilanjutkan dalammembentuk rumah tangga.
2.
Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama
keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagaigenerasi penerus, melahirkan anak
merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakansaat-saat yang sangat
dinantikan.
3.
Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga
mengasuh, mendidik, dan memberikan kasihsayang kepada anak karena pada tahap
ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepadaorang tuanya. Dan kondisinya
masih sangat lemah.
4.
Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini
anak sudah mulai mengenal kehidupansosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman
sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalahkesehatan karena tidak mengetahui mana
yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase inianak sangat sensitif terhadap
pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulaimenanamkan norma-norma
kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya,dsb.
5.
Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini
tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan
masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas
di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuanumum anak.
6.
Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah
tahap yang paling rawan, karena dalamtahap ini anak akan mencari identitas diri
dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itusuri tauladan dari kedua orang
tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertianantara kedua orang tua
dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
7.
Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah
melalui tahap remaja dan anak telah dapatmenyelesaikan pendidikannya, maka
tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akanmemulai kehidupan
berumah tangga.
8.
Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan
menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,tinggallah suami istri berdua saja.
Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima
kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
9.
Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut
usia, dan kedua orang tua mempersiapkandiri untuk meninggalkan dunia yang fana
ini.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya
adalah :
1.
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapagenerasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
2.
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapagenerasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
3.
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang
tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4.
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang
tinggal bersama kelurga sedarah suami.
5.
Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri
sebagai dasar bagi pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengansuami atau istri.
Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur keluarga :
1.
Terorganisasi : saling berhubungan, saling
ketergantungan, antara anggota keluarga.
2.
Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki
kebebasan tetapi mereka juga mempunyaiketerbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
3.
Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota
keluarga mempunyai peranan dan fungsinyamasing-masing.
Tipe / Bentuk Keluarga
1.
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga
yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anak.
2.
Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga
Inti ditambah dengan sanak saudara,misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3.
Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga
yang terdiri dari satu wanita dan pria yangmenikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
4.
Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah
keluarga yang terjadi karena perceraian ataukematian.
5.
Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah
keluarga yang perkawinannya berpoligami danhidup secara bersama.
6.
Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang
menjadi satu tanpa pernikahan tapimembentuk suatu keluarga.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1.
Fungsi Biologis
a.
Untuk meneruskan keturunan.
b.
Memelihara dan membesarkan anak.
c.
Memenuhi kebutuhan gizi keluargad.
d.
Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2.
Fungsi Psikologisa.
a.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b.
Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c.
Membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
d.
Memberikan Identitas anggota keluarga.
3.
Fungsi Sosialisasia.
a.
Membina sosialisasi pada anak.
b.
Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.
c.
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4.
Fungsi Ekonomia.
a.
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
b.
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
c.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5.
Fungsi Pendidikana.
a.
Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak
sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b.
Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa
yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c.
Mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya.Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :
1.
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga
adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa.
2.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam
menjalankan fungsi ini adalah bagaimanakeluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal
ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini
adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksiantar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalammenumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
5.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini
adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepalakeluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa
ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah
di dunia ini.
6.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal
ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi
keluarga yang lain, kepala keluarga bekerjauntuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapatmemenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi
rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempatrekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalamkeluarga sehingga dapat
dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, berceritatentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam
hal ini adalah untuk meneruskanketurunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokol kelurga terhadap keluarga
lainnya, yaitu :
1.
Asih adalah memberikan kasih saying, perhatian,
rasa aman, kehangatan,pada anggotakeluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh
dan berkembang sesuai usia dankebutuhannya.
2.
Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan
perawatan anak agar kesehatannya selaluterpelihara sehingga memungkinkan
menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial, danspiritual.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/24864749/Pengertian-Keluarga
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat